A. Pelaksanaan
Judul :
Titik Berat
Hari/tgl : Rabu
19 februari 2014
Tujuan :
Untuk menentukan titik berat suatu benda
B. Landasan Teori
Sebuah benda tegar
berada dalam keadaan seimbang mekanis bila,relative terhadap suatu kerangka
acuan inersial
1. Percepatan linier pusat massanya nol.
2. Percepatan sudutnya mengelilingi sembarang sumbu tetap dalam kerangka acuan ini juga nol.
1. Percepatan linier pusat massanya nol.
2. Percepatan sudutnya mengelilingi sembarang sumbu tetap dalam kerangka acuan ini juga nol.
Persyaratan di atas tidak mengharuskan benda tersebut
dalam keadaan diam, karena persyaratan pertama
membolehkan benda bergerak dengan kecepatan pusat massanya konstan, sedangkan
persyaratan kedua membolehkan benda berotasi dengan kecepatan sudut rotasi yang
konstan juga.
Bila benda benarbenar diam (relatif terhadap suatu kerangka acuan), yaitu ketika kecepatan linier pusat massanya dan kecepatan sudut rotasinya terhadap sembarang sumbu tetap, bernilai nol keduanya, maka benda tegar tersebut dikatakan berada dalam keseimbangan statik. Bila suatu benda tegar berada dalam keadaan seimbang statik, maka kedua persyaratan di atas untuk keseimbangan mekanik akan menjamin benda tetap dalam keadaan seimbang statik. Persyaratan pertama ekuivalen dengan persyaratan bahwa total gaya eksternal yang bekerja pada benda tegar sama dengan nol
Sedangkan persyaratan kedua ekuivalen dengan persyaratan bahwa total torka eksternal yang bekerja pada benda tegar sama dengan nol
Dalam kasus ini yang akan ditinjau hanyalah keseimbangan benda tegar di dalam pengaruh gaya eksternal yang konservatif. Karena gayanya adalah gaya konservatif, maka terdapat hubungan antara gaya yang bekerja dengan energi potensialnya,
Keadaan seimbang terjadi ketika nilai Fx = 0, kondisi ini tidak lain adalah syarat titik ekstrem untuk fungsi energi potensial U(x). Andaikan saja titik seimbang ini kita pilih sebagai posisi x = 0. Fungsi energi potensial dapat diekspansikan
Bila a2 > 0 maka pergeseran kecil dari titik seimbang, memunculkan gaya yang mengarahkan kembali ke titik seimbang. Keseimbangan ini disebut keseimbangan stabil.
Bila a2 > 0 maka pergeseran sedikit dari titik seimbang, memunculkan gaya yang menjauhkan dari titik seimbangnya. Keseimbangan ini disebut keseimbangan labil. Bila a2 = 0 maka pergeseran sedikit dari titik seimbang tidak memunculkan gaya. Keseimbangan ini disebut keseimbangan netral.
Bila benda benarbenar diam (relatif terhadap suatu kerangka acuan), yaitu ketika kecepatan linier pusat massanya dan kecepatan sudut rotasinya terhadap sembarang sumbu tetap, bernilai nol keduanya, maka benda tegar tersebut dikatakan berada dalam keseimbangan statik. Bila suatu benda tegar berada dalam keadaan seimbang statik, maka kedua persyaratan di atas untuk keseimbangan mekanik akan menjamin benda tetap dalam keadaan seimbang statik. Persyaratan pertama ekuivalen dengan persyaratan bahwa total gaya eksternal yang bekerja pada benda tegar sama dengan nol
Sedangkan persyaratan kedua ekuivalen dengan persyaratan bahwa total torka eksternal yang bekerja pada benda tegar sama dengan nol
Dalam kasus ini yang akan ditinjau hanyalah keseimbangan benda tegar di dalam pengaruh gaya eksternal yang konservatif. Karena gayanya adalah gaya konservatif, maka terdapat hubungan antara gaya yang bekerja dengan energi potensialnya,
Keadaan seimbang terjadi ketika nilai Fx = 0, kondisi ini tidak lain adalah syarat titik ekstrem untuk fungsi energi potensial U(x). Andaikan saja titik seimbang ini kita pilih sebagai posisi x = 0. Fungsi energi potensial dapat diekspansikan
Bila a2 > 0 maka pergeseran kecil dari titik seimbang, memunculkan gaya yang mengarahkan kembali ke titik seimbang. Keseimbangan ini disebut keseimbangan stabil.
Bila a2 > 0 maka pergeseran sedikit dari titik seimbang, memunculkan gaya yang menjauhkan dari titik seimbangnya. Keseimbangan ini disebut keseimbangan labil. Bila a2 = 0 maka pergeseran sedikit dari titik seimbang tidak memunculkan gaya. Keseimbangan ini disebut keseimbangan netral.
Suatu
benda tegar dapat mengalami gerak translasi (gerak lurus) dan gerak
rotasi.Benda tegar akan melakukan gerak translasi apabila gaya yang diberikan
pada bendatepat mengenai suatu titik yang disebut titik berat. Benda akan seimbang jika
pasdiletakkan dititik beratnya.Titik berat merupakan titik dimana benda akan
berada dalam keseimbangan rotasi(tidak mengalami rotasi). Pada saat benda tegar
mengalami gerak translasi dan rotasisekaligus, maka pada saat itu titik berat
akan bertindak sebagai sumbu rotasi dan lintasangerak dari titik berat ini
menggambarkan lintasan gerak translasinya.Untuk benda yang berbentuk garis
(satu dimensi), letak titik beratnya berada ditengah-tengah garis. Misalkan
sebuah kawat dengan panjang6m, maka titik beratnya berada pada jarak 3m
dari ujungnya.Letak atau posisi titik berat yaitu terletak pada
perpotongan diagonal ruang untuk benda
homogen berbentuk teratur,dan terletak pada perpotongan garis kedua
garisvertikal untuk benda sembarang.
C. Alat dan Bahan:
- Kardus
- Gunting
- Benang
- Jarum
- Statip
- Pensil
D. Cara Kerja:
- Menyiapkan lima bentuk benda yang terbuat dari
kardus.
- Buatlah tiga atau lebih lubang pada pinggiran
karton dengan jarak yang tidak berdekatan.
- Gantungkan potongan
karton dengan memasukkan lubang 1 pada jarum yang tepasang di statip.
- Gantungkan juga benang yang sudah diberi
pemberat pada jarum.
- Jika sudang seimbang, buatlah garis yang
berimpit dengan benang pada kardus.
- Ulangi langkah 3, 4,
dan 5 untuk lubang selanjutnya.
- Jika dilakukan dengan teliti, akan didapat
bahwa ketiga garis pada potongan tersebutbertemu pada satu titik. Titik
tersebut yang dinamakan titik berat.
- Ulangi pada kardus dengan bentuk dan ukuran
yang lainnya
E. Analisis Data.
F. Pembahasan.
Berdasarka hasil praktikum yang telah dilakukan semua
benda baik benda yang beraturan atau tidak beraturan memiliki titik berat dan
pusat massa. Titik
berat suatu benda tidak selalu berada di tengah bidang. Titik berat hasil
perhitungan dengan hasil pengukuran hasilnya berbeda hal itu disebabkan karena
benda tersebut memiliki rongga. Contoh penggunaan titik berat dalam kehidupan
sehari-hari adalah jungkat-jungkit, pemikul barang, timbangan dan lain-lain.
G. Kesimpulan.
Benda
luasan apapun baik yang beraturan maupun tidak beraturan , memiliki titik berat
dan pusat massa. Hal tersebut tidak mungkin akan sama letaknya antara satu sama
lain. Walaupun, benda yang diamati sama yakni benda beraturan namun tidak akan
sama antara garis berat , misal : segitiga dan bujursangkar , tidak akan
diperoleh letak yang sama walapun keduanya benda beraturan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar